"UNTUK KAMU YANG PERNAH KUKAGUMI 7 TAHUN SILAM"

Untuk kamu yang pernah kukagumi dimasa lalu
7 tahun kita terpisah jarak dan waktu
Tak ada kabar tak ada berita
Bagai hilang ditelan​ bumi

Untuk kamu yang pernah kukagumi
Tanpa sengaja,
Kini kita dipertemukan lagi diperantauan
Dengan ingatanmu yang samar samar
Kau tegur sapa diriku dengan lembutnya
Meskipun terkesan lucu,
Kau yakinkan diriku bahwa kita saling kenal
Kau kembalikan ingatanku yang hilang
Bersama rasa yang dulu pernah ada

Untuk kamu yang pernah kukagumi
Kini Kau hidupkan kembali jiwa yang telah mati
Jiwa yang telah lama tertikam rindu terbunuh sepi
Dari mereka yang hanya bisa memberikan harapan
Namun berujung pada rasa kecewa yang membuatku gelap hati, hilang rasa cintanya, hilang gairah hidupnya.

Untuk kamu yang pernah kukagumi
Terimakasih banyak sudah mengisi kosongnya hidupku
Jika boleh aku meminta,
Kumohon bersabarlah sedikit dari waktu yang terus berjalan
Sembari kita perkenalkan diri dari sisi yang tak dilihat kasat mata
Dari masa lalu yang berteman suram
Dari pengalaman pahit yang mengajarkan arti hidup yang sesungguhnya.

- Untuk kamu yang pernah kukagumi 7 Tahun silam -

Daeng Adda'
Mamuju, 15 Mei 2017

Read More

" Untuk hati yang kau tutup rapat - rapat "

Untuk hati yang kau tutup rapat - rapat.
Masih segar terasa ingatan saat jumpa pertama.
Diatas kursi berbahan kayu,
Kau sajikan minum dingin bersoda. Dengan senyum begitu pesona.

Sesekali kulihat bibir merahmu yang tipis.
Sangat manis senyuman itu.
Sayangnya...
waktu berlalu begitu cepat,
bagai laju kuda di pacu.
Terusik riuhnya canda kita.

Untuk hati yang kau tutup rapat - rapat.
Tersirat rindu yang kini kukecap.
Rupanya senyum itu membekas.
Indah wajahmu manis senyummu
Bayangi sepi yang terus merindu
Kau tawankah hatiku???

Ochh Tuhan...
Dengan mudahnya kau hadirkan cinta
Namun mengapa, begitu sulit  kau lepaskan Cinta???
Engkau yang maha tau segalanya.
Mengapa Engkau biarkan lagi hati ini terluka???
Adakah dosa yang harus kutebus dengan derita hati yang tak kunjung henti???
Mengapa tak Engkau biarkan saja bahagiaku mengalir, bersama nama yang selalu ku sebut dalam setiap do'aku.

Untuk hati kau yang tutup rapat - rapat.
Belum cukupkah usaha yang aku kiatkan???
Dan Tuhan...
Mengapa tak Engkau gunakan saja kuasamu???
Tuk Berikan ruang di hatinya.
Tempat kulabuhkan kasihku.
Bersama dengan sisa umurku.

"Untuk hati yang kau tutup rapat - rapat"

-"adri daeng adda"-

Mamuju, 28 Juli 2016



Read More

"SUDAHLAH HATI"

Suatu hari di tengah meriahnya kota

Terjebak bising hanyut dalam teriakan hati yang jiwanya sepi.

Aahh..., tidak biasanya kau seperti ini!!!.

Bukankah kau sudah sering sendiri hati???

Mengapa baru sekarang kau lantang teriak???

atau mungkin kau sudah bosan dengan sendirimu selama ini???

Seingatku belum sembuh luka yang lalu.

Tidak jera jera kah kau dengan semua kecewa yang datang???

Kau tanamkan benih benih pengharapan namun yang kau petik hanya sakit yang menyiksa.

Sudahlah hati, berhentilah berharap kepada apa yang kau inginkan.

Sadarlah hati, sadarlah jika rindumu itu hanya akan menyiksamu lagi dan lagi.

Kecewa akan selalu hadir di hati yang penuh harap, jadi Buanglah risaumu itu.

kau hanya dihantui iri melihat hati lain berpasang tertawa bersama candanya.

Tenang sajalah, waktu akan menjawab semua tanya yang lantang kau teriakan dari sakit yang memaksamu.

-"Daeng Adda"-

Mamuju, 24 Juli 2016

"Sudahlah Hati"

Read More

"MERINDU"

1000 tanya mengurung sepi di batas cakrawala.

Hingga sang Surya perlahan meninggalkan bayangan

Mengunci setangkup rasa yang ditinggal jauh disana.

Tanpa satupun jawaban dari tanya yang ada.

Hujan turun senandungkan nada indah

Sejenak terdengar serangga menyanyikan lagu-lagu syahdunya.

Bukannya melepaskan sepi tapi malah mengurung rasa

Membuat nya semakin tersudut di ujung jalan berteman rindu yang baunya sangat menyengat.

Sepanjang jalan hanya terlihat bangkai hati

Di gantung mati oleh tumpukan rasa dari semua kenangan yang berkhianat

Dan tanpa sadar sepi pun kini berubah

Menjadi racun beracun, yang siap membunuh siapapun yang berteman dengan rindu.

-"Daeng Adda"-

Read More